• Memanas, China Vs As Saling Tutup Konsulat

    Syarief Hasan mendorong pemerintah untuk memberikan kesempatan luas kepada perusahaan dalam negeri dalam mengakses kekayaan alam Indonesia sehingga bisa mempekerjakan tenaga kerja Indonesia bukan TKA. Karena itu, pemerintah Tiongkok kini memperluas definisi pekerjaan untuk 8,7 juta lulusan baru perguruan tinggi. PORTAL JEMBER - Pandemi virus corona di Tiongkok membuat tekanan ekonomi di negeri itu belum sepenuhnya mengendor.
    Harga emas cetakan Rp1 gram akhirnya menembus Rp1 juta per gram seiring penguatan harga emas dunia. Menurut data Departemen Tenaga Kerja AS yang dirilis Kamis (14/5), klaim pengangguran awal mencapai 2,98 juta orang untuk pekan yang berakhir pada 9 Mei, sedikit lebih rendah dari pekan sebelumnya yang mencapai 3,18 juta orang. Menambah beban untuk pasar saham, laporan yang suram tentang klaim pengangguran AS semakin memperlihatkan bukti tentang kondisi ekonomi yang parah. IDXChannel – Dampak penyebaran Virus Korona atau Covid-19 membuat lima juta warga China kehilangan pekerjaannya dalam dua bulan terakhir.
    Dampak penyebaran Virus Korona atau Covid-19 membuat lima juta warga China kehilangan pekerjaannya dalam dua bulan terakhir. China memang telah memperkuat program klaim pengangguran dalam dekade sejak krisis keuangan meletus, melipat gandakan pungutan dan baik dari perusahaan dan pekerjaan menjadi 581,7 miliar yuan atau sekitar US$ 82,37 miliar. Analis yang dikutip Reuters, memprediksi hampir 30 juta orang akan kehilangan pekerjaannya tahun ini karena bisnis gagap untuk kembali beroperasi dan anjloknya permintaan global. Angka itu melampaui pemutusan hubungan yang terjadi selama krisis keuangan tahun yakni 20 juta. Pada pekan ini, pemerintah meluncurkan rencana untuk membantu lulusan baru mencari pekerjaan sebagai guru dan menciptakan posisi grass root lainnya.
    Presiden Amerika Serikat Donald Trump terus menyerang China dengan menyebut dirinya sudah melihat bukti bahwa virus corona berasal dari sebuah institut virologi di Wuhan. Ipotnews - Bursa saham Wall Street melemah, Kamis, setelah pelaku pasar mencerna reli yang kuat pekan ini bersama dengan data klaim pengangguran mingguan terbaru dan meningkatnya ketegangan antara China dan Amerika. Begitu pula, khusus warga negara Singapura, jumlah pengangguran naik dari 3,3 menjadi 3,5 persen, kutip Channel News Asia. Selain itu pemerintah juga berharap dengan masuknya TKA, akan membuka kesempatan bagi TKI untuk kembali bekerja di luar negeri. Liputan6.com, Jakarta - Bursa saham AS turun pada hari Kamis karena Wall Street imbas dari data klaim pengangguran mingguan terbaru dan meningkatnya ketegangan antara China dan AS.
    pt solid gold berjangka

    Pemerintah China sendiri ketakutan bila perang dagang tersebut memicu peningkatan angka pengangguran. Sementara itu Program Pembangunan PBB , Kamis (23/7) merekomendasikan agar hampir 3 miliar warga termiskin di dunia untuk mendapatkan penghasilan temporer guna membantu membendung penyebaran virus. Sekjen Federasi Internasional Palang Merah dan Bulan Sabit Merah mengatakan ia memperkirakan virus corona akan berdampak besar terhadap migrasi selama bertahun-tahun mendatang. Namun Barclays memperkirakan surplus minyak tahun 2020 turun jadi rata-rata 2,5 juta barel per hari dari estimasi sebelumnya 3,5 juta barel per hari. Mengutip CNBC, Senin (27/7/2020) minyak Brent naik 3 sen ke harga 43,34 dolar AS per barel, sedangkan harga minyak WTI naik 22 sen ke level 41,29 dolar AS per barel.
    “Tidak ada bukti bahwa hidup di daerah yang banyak imigran mempengaruhi kesempatan kerja penduduk lokal yang belum punya pekerjaan. Dengan kata lain, penduduk lokal punya kesempatan sama mencari kerja, tak peduli berapa banyak imigran di daerah mereka,” tulis keduanya. Berdasarkan data 2019, TKA asal Cina memang paling dominan, yakni 32,2 ribu orang. Disusul Jepang , Korea Selatan (9.686), India (6.895), Malaysia (4.667), Filipina (2.910), Australia (2.600), Amerika Serikat (2.556), Inggris (2.133), Singapura (1.880), lain-lain (15.902).


    Tags Tags : , , , , , , , , ,
  • Commentaires

    Aucun commentaire pour le moment

    Suivre le flux RSS des commentaires


    Ajouter un commentaire

    Nom / Pseudo :

    E-mail (facultatif) :

    Site Web (facultatif) :

    Commentaire :